Dasar Ucok, sudah tahu si Bayu kehilangan motor kreditnya di kampus. Malah di ucapkan selamat. Hebohlah kawan-kawannya. Biasanya orang malah bersimpati atau ikut bersedih atas insiden tersebut. Banyak yang terbengong-bengong, biasanya ucapan selamat itu diucapkan pada hal-hal tertentu. Seperti pada hari bahagia ulang tahun, syukuran karena lulus ujian, atau seperti Ruri, teman sekampus Bayu yang sebentar lagi akan menikah. Ha, itu yang patut di ucapkan selamat.
Memang sih, biasanya begitu dimana-mana. Ketika ada yang bahagia baru di ucapkan rasa salut kita terhadap rasa bahagia itu. Kalau si Ucok berbeda pendapat dengan kawan-kawannya yang kebanyakan sudah tua-tua itu soal ucap-mengucap. Timbullah rasa penasaran si Bayu, Raje,Ruri, serta Rian, kawan-kawan akrabnya terhadap kata-kata yang langka itu.
"Apa yang awak maksud selamat tu, Cok," kata Bayu dengan rasa penasaran campur geram. "Iya, akupun mau tahu juga nih,Cok," sambung Raje.
"Seriuslah, Cok," tambah Ruri.
Ucok hanya diam sambil menghirup rokok gepenya yang basah kena hujan, gara-gara menemani Bayu ke Kapolsek Sukajadi membuat laporan kemalingan motor kredit dan tertidur pulas di bangku tunggu. Akhirnya sempat pula di foto-foto si Rian wajah tirus mata cekung si Ucok.
"Cobalah tuan-tuan bayangkan, selama ini paradigma berfikir kita, ucapan selamat itu hanya untuk orang menikah saja atau bersunat rasul saja, atau mengulang tahun saja, kita selalu merasa dirugikan dengan kehilangan, kemalingan, kecolongan bahkan kena perkosa," ucap Ucok dengan gayanya yang sok filsuf itu.
"Tapi itu kan tak...," sembur Ruri, yang langsung dipotong si Ucok.
"Tunggu dulu, belum habis ni. Padahal kemalingan motor si Bayu itu rasa sayangnya Allah tehadap Bayu dan patut kita ucapkan selamat. Coba tuan-tuan bayangkan kalau motornya masih ada dan motor itu pulalah yang akan menyebabkannya celaka dan mematikan si Bayu. Ini lebih parah lagi, kita kehilangan kawan yang begitu tulus dan polos, terlebih-lebih aku sendiri yg merasa kehilangan,”lanjut Ucok.
"hehehehe...," Raje, Ruri, Bayu, Rian, dan Ucok akhirnya ngopi di kantin belakang kampus sambil tertawa tak putus-putus.(Indra Maha)
- FIKOM DIDADAKU Forever
- Hunter duck ketika Lomba Fotografi Bebek Goreng H.Slamet,Walau tak Menang..
- Comic Syamsul Si Korek Api karya Pak Heri Budiman
- UMRI PRESS yang InsyaAllah sebentar lagi akan di luncurkan.
- Stadion PON XVIII Yang di Gesa Pengerjaannya.
- FIKOM DI DADAKU,Hunting bareng Dosen Fotografi Pak Heri Budiman.
Saturday, October 22, 2011
Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Pekanbaru kali ini cukup seru dan patut di acungkan jempol. Dari empat pasang calon yang mendaftar cuma dua pasang calon saja yang bertahan dan merasa gentelman serta siap bertarung.
Sebelah sana menyebut dirinya begini, dan yang satu lagi menyebut dirinya begitu. Dari sebutan nama mereka saja, para calon itu punya falsafah tersendiri agar mudah diingat masyarakat. Soal subtansi nama ini sudah sejak zaman dahulu kala.
Pasti setiap nama mempunyai makna tersendiri bagi pemiliknya, mana ada orang menamai anaknya Bocor, Gilo, Hancur. Tentulah kedua orang tuanya menginginkan nama anaknya itu menjadi doa dan sekaligus membawa berkah bagi pemiliknya dan bagi orang lain.
Nah, bagaimana dengan subtansi nama sebutan kedua pasang calon wali Kota Pekanbaru itu? Siapa Mak dan Bapaknya yang memberikan nama itu?
Menurut kata Wak Daeng, dukun dari Tembilahan bahwa nama kedua pasang calon tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Seperti nama yang menyebut dirinya begini, cenderung memikat hati masyarakat tetapi hanya sebentar saja. Kecuali dia memakai nama tambahan di belakang setengah kata dan seperempat kata di depan.
Sedangkan untuk nama yang menyebut dirinya begitu, sama-sama mudah diingat juga. Namun secara hakikat nama itu mudah rapuh, kalau secara garis besar perdukunan nama itu kemungkinan tertanam di hati masyarakat.
“Jadi, Wak Daeng, bagaimana itu. Nama mereka sama-sama ada di hati masyarakat. Dan siapa pula yang menjadi pemenangnya,” tanya seorang pewarta cantik.
“Menurut ramalan saya, tak ada pemenangnya. Sebab pencoblosan nanti bukan atas nama meraka, tetapi atas nama rakyat,” ungkap Wak Daeng sambil meghirup rokok cerutunya.(Indra Maha)
Sebelah sana menyebut dirinya begini, dan yang satu lagi menyebut dirinya begitu. Dari sebutan nama mereka saja, para calon itu punya falsafah tersendiri agar mudah diingat masyarakat. Soal subtansi nama ini sudah sejak zaman dahulu kala.
Pasti setiap nama mempunyai makna tersendiri bagi pemiliknya, mana ada orang menamai anaknya Bocor, Gilo, Hancur. Tentulah kedua orang tuanya menginginkan nama anaknya itu menjadi doa dan sekaligus membawa berkah bagi pemiliknya dan bagi orang lain.
Nah, bagaimana dengan subtansi nama sebutan kedua pasang calon wali Kota Pekanbaru itu? Siapa Mak dan Bapaknya yang memberikan nama itu?
Menurut kata Wak Daeng, dukun dari Tembilahan bahwa nama kedua pasang calon tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Seperti nama yang menyebut dirinya begini, cenderung memikat hati masyarakat tetapi hanya sebentar saja. Kecuali dia memakai nama tambahan di belakang setengah kata dan seperempat kata di depan.
Sedangkan untuk nama yang menyebut dirinya begitu, sama-sama mudah diingat juga. Namun secara hakikat nama itu mudah rapuh, kalau secara garis besar perdukunan nama itu kemungkinan tertanam di hati masyarakat.
“Jadi, Wak Daeng, bagaimana itu. Nama mereka sama-sama ada di hati masyarakat. Dan siapa pula yang menjadi pemenangnya,” tanya seorang pewarta cantik.
“Menurut ramalan saya, tak ada pemenangnya. Sebab pencoblosan nanti bukan atas nama meraka, tetapi atas nama rakyat,” ungkap Wak Daeng sambil meghirup rokok cerutunya.(Indra Maha)
Jalanan masih saja berdebu. Sama seperti kemarin. Lulu menatap kesal pada supir angkot yang ditumpanginya. Selalu saja begitu. Berhenti di tempat yang sama untuk menunggu penumpang. Di depan mall terbesar di kota yang memiliki tingkat suhu tinggi ini. Lulu menyumpah serapah dalam hati. Sebentar lagi pertandingan futsal antar fakultas di kampusnya akan dimulai. Lulu ikut sebagai salah satu peserta. Meskipun perempuan, tapi Lulu jenis perempuan yang tangguh. Tendangannya saja mengalahkan tendangan Si Dodi ketua kelasnya. Karena itu Lulu tetap diikutsertakan dalam tim futsal fakultasnya. Meskipun hampir semua anggota tim adalah laki-laki. Lulu tak peduli. Baginya selama ia mampu mengapa tidak?
Permainan telah dimulai sejak 10 menit yang lalu ketika Lulu sampai di lapangan futsal. Bergegas Lulu mengganti pakaian dengan kostum timnya.
“Buruan Lu…” teriak Dodi dari tengah lapangan.
Lulu mengacungkan jempolnya. Kemudian masuk ke lapangan menggantikan Roni. Dengan sigap Lulu mengoper bola. Memberi umpan hingga sebuah tendangan membobol gawang lawan. Pertandingan usai dengan skor 3 – 1 untuk tim Lulu.
“ Lho kamu kenapa Lu? Kita kan menang, kok kamu nggak bersemangat gitu?” tanya Dodi. Lulu cemberut dan menghempaskan tubuhnya di kursi ruang ganti. Ia mengangkat kaki. Dan olala…ternyata sepatunya robek di bagian bawah dekat ujung kaki. Dodi tertawa terpingkal-pingkal melihatnya. Secepat mungkin Lulu membekap mulut Dodi dan mengancamnya dengan kepalan tangan.
“Lagian udah tahu mau main bola, kok kamu pakai sepatu kets sih?” Dodi masih menahan tawa.
“Aku nggak punya sepatu lain Dod. Apa kamu pernah melihat aku ke kampus memakai sepatu selain sepatu ini? Kamu pikir aku bisa dengan mudah menghamburkan uang 200 ribu untuk membeli sepatu bola seperti kamu?!” Lulu balik bertanya dan matanya menatap tajam setengah menggugat pada sepatu bola baru milik Dodi.
“Maaf Lu…” Dodi tak bisa berkata apa-apa lagi.
Lulu bangkit berdiri meninggalkan Dodi. Ia menyambar ranselnya dan melangkah gontai menuju jalan raya menyetop angkot. Lulu mau pulang. Ingin cepat-cepat menemui Mama. Lulu ingin sekali ini saja memohon pada Mama untuk minta sepatu baru. Dodi benar. Tidak seharusnya ia main bola memakai sepatu kets.
***
Sampai di rumah Lulu menemukan Mama masih sibuk dengan kain-kain yang dijahitnya. Mama adalah wanita yang tegar. Semenjak Papa meninggal, Mama tak pernah menikah lagi. Ia menjahit dan berjualan kue untuk menghidupi Lulu dan Antoni. Lulu berdiri di samping Mama.
“ Lho kok cepet pulangnya Lu? Bukannya kamu bilang mau pulang sore, mau ke rumah Indah dulu untuk ngerjain tugas?” tanya Mama.
“ Nggak jadi Ma. Lulu buat tugasnya di rumah aja…” jawab Lulu.
“ Lu…besok kamu wakili Mama menghadap kepala sekolahnya Antoni ya, Mama nggak sempat Lu, banyak jahitan yang harus diselesaikan, supaya Antoni bisa bayar SPP nya.” Mama menatap Lulu, membuat Lulu tak tega untuk menolaknya. Lulu mengangguk.
“Dalam rangka apa Ma? Kok sampai kepala sekolahnya Antoni memanggil Mama?” tanya Lulu sambil melihat-lihat baju seragam waiter sebuah restoran yang sudah selesai dijahit Mama.
“ Antoni telat bayar SPP bulan ini Lu.” jawab Mama. Pandangan Lulu pada baju-baju seragam yang digantung langsung tersentak. Sepatu kets melayang-layang dalam pandangan Lulu. Beragam perasaan berkecamuk dalam dada Lulu.
“Ma, Lulu ke kamar dulu ya,” pamit Lulu yang dijawab dengan anggukan oleh Mama.
***
Lulu duduk di depan jendela kamarnya menatap ke luar. Memandangi rumpun melati yang sedang berbunga. Tiga tahun yang lalu, ketika itu Lulu masih kelas 3 SMA. Sedang sibuk-sibuknya Lulu menghadapi UN. Tiba-tiba Papa meninggalkan semua orang-orang yang mencintainya karena mengidap penyakit liver. Lulu sedih sekali. Semangatnya hilang. Nyaris ia tak mengikuti UN. Tapi Mama menguatkan hatinya, Mama memberikan contoh ketegaran padanya.
“ Lulu harus tetap semangat. Buat Mama bangga! Yakinlah seandainya Papa masih ada, Papa pasti tak ingin melihat Lulu rapuh dan lemah.” ucap Mama ketika melihat Lulu malas belajar untuk mempersiapkan UN.
Kata-kata Mama telah menjadi cambuk bagi Lulu untuk bangkit. Perjuangan dan ketegaran Mama menjalani hidup telah menjadikan Lulu sebagai seseorang yang selalu optimis. Mama juga yang mendorong Lulu untuk tetap meneruskan kuliah setelah tamat SMA.
“Mama akan melakukan apa saja untuk kebahagiaan Lulu dan Antoni.” Mama meyakinkan Lulu ketika Lulu tamat SMA dan ingin bekerja saja untuk meringankan beban Mama.
Begitulah. Lulu akhirnya melanjutkan kuliah di sebuah PTN. Sebelum berangkat kuliah Lulu selalu mempunyai rutinitas menjual koran keliling kompleks rumahnya dengan sepedanya. Bagaimanapun Lulu tetap ingin meringankan beban Mama. Kerja keras Lulu dalam belajar berbuah manis. Lulu selalu mendapatkan beasiswa dari fakultasnya karena nilai-nilainya yang luar biasa.
Lulu mengalihkan pandangan matanya kepada sepatu kets yang terpuruk di belakang pintu kamarnya. Warnanya hitam dan putih. Sudah sedikit kusam. Dimana-mana sudah terlihat goresan-goresan terkikis aspal jalanan. Tidak ada yang istimewa pada penampilan sepatu kets itu. Tapi bagi Lulu sepatu itu sangat berharga. Satu-satu nya sepatu yang dimiliki Lulu semenjak semester dua kuliah di fakultas Psikologi. Sekarang Lulu sudah semester empat, sudah cukup lama Lulu bertahan dengan sepatu kets itu. Sepatu yang selalu menemaninya kemana saja. Saat pagi mengantarkan koran ke rumah-rumah langganannya, pergi ke kampus, ke pesta ulang tahun teman-temannya, bahkan ke pesta perkawinan dosennya akhir bulan kemarin Lulu juga memakai sepatu kets itu. Lulu tak peduli dengan penampilan teman-temannya yang sering gonta-ganti sepatu, sandal atau aksesoris lainnya. Lulu selalu menahan diri untuk tak terbujuk teman-temannya membeli barang-barang yang tidak terlalu penting. Lulu tahu bagaimana sulitnya mencari uang, Lulu tak pernah ingin menyulitkan Mama.
Sekarang sepatu itu sudah hampir tamat riwayatnya. Lulu bimbang. Tak mungkin memaksa Mama untuk membeli sepatu baru, sementara Mama masih kesulitan untuk membayar SPP Antoni. Lulu melirik celengan babinya.
Dengan sekali hempas sudah bertaburan uang kertas dan uang recehan di lantai kamarnya. Lulu bersimpuh di lantai menghitung uang-uang itu. Rp.264.800. Lulu tersenyum. Cepat-cepat ia memasukkan uang itu ke dalam dompetnya. Disambarnya tas ransel dan dengan tergesa ditutupnya pintu kamar. Lulu baru saja ingin pamit pada Mama untuk membeli sepatu kets baru. Tetapi sebuah ucapan Mama membuat semangatnya lenyap menjadi debu.
“ Tante Rea barusan sms, Lu. Dia bilang mau kesini untuk menagih uang sewa rumah. Padahal uang Mama kurang 200 ribu lagi. Kamu punya uang nggak, Lu? Kalau ada Mama pinjam dulu ya…”
Lulu tak kuasa memandang mata Mama yang sangat berharap padanya. Mata Lulu berkaca-kaca dan bayangan sepatu kets itu mulai memudar.
Asrul Rahmawati (Fakultas Ilmu Komunikasi Umri)
Rabu,(19/11) 12.00 wib Terlihat sepeda motor para mahasiswa Umri memadati halaman kampus, Kurangnya lahan parkir membuat sempit lapangan universitas,yang mengakibatkan kendaraan berdempetan. Hal ini mengakibatkan tinggi nya tingkat kesulitan mahasiswa untuk lewat setelah selesai kuliah dan hendak pulang (dwi)
Wednesday, October 19, 2011
Suasana aula kampus Umri terlihat bersemangat dan padat. Pasalnya, pada Jumat (14/10) dimulai pukul 09.00-11.30 wib Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) mengadakan kuliah umum dengan tema “Membangun Opini Public Melalui Media Sosiety”.
Dalam kuliah umum yang wajib dihadiri seluruh mahasiswa Fikom tersebut, hadir pembicara Dr. Eko Harry Susanto, Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (Aspikom), Rektor Umri Prof Dr Muhammad Diah Zainuddin M.Ed, Dekan, Kaprodi,dosen-dosen Fikom.
Dalam sambutannya sekaligus membuka acara Prof Dr Muhammad Diah menyebutkan bahwa ia akan selalu mendukung kegiatan mahasiswa. Ia juga menghimbau kepada seluruh peserta kuliah umum untuk cerdas dan tidak gaptek dalam menyikapi perkembangan teknologi dan mampu menggunakan media-media sosial dengan tepat.
Saat ini adalah era komunikasi, dimana komunikasi berkembang dengan pesat. Dr. Eko Harry Susanto dalam penyampaian kuliah umumnya mengupas tuntas masalah opini publik, mulai dari proses pembentukannya, mulai dari masalah yang ditimbulkannya, solusi hingga aksi yang timbul dari opini publik lewat media sosial.
Disamping itu, Ia juga menyampaikan bahwa para mahasiswa harus bijak dalam menyikapi dan menggunakan. Sehingga sikap kehati-hatian dan bijaksana tersebut dapat meminimalisir dampak negatif yang timbul seperti tindakan asusila, pencemaran nama baik, penculikan dan sebagainya.
“Kalau mau mengkritik lebih baik mengkritik pemerintahan daripada mengkritik instansi perusahaan, biasanya pemerintah lebih kebal dan tidak mau tahu terhadap kritik dibandingkan perusahaan,” ujarnya setengah berkelakar.(asrul)
Saturday, October 1, 2011
Bagi anda yang sering berinteraksi di dunia maya khususnya Sosial Network seperti Facebook,Twiter dan sebagainya,dari sekarang untuk lebih berhati-hati,sebab ancaman bisa saja menyerang anda dari media tersebut,banyak User yang terkecoh dengan umpan-umpan dari orang yang tidak bertanggung jawab,misalnya virus,sebab kepandaiaan para pembuat virus semakin meningkat dan di tambah dengan masih sedikitnya kesadaran tentang bahayanya virus,nahh bagi yang suka bercuap-cuap di dunia maya AKSARA ada sedikit Tips Buat Nara bLog sekalian
1. Hindari melakukan klik pada link yang dikirim pada Anda, baik melalui pesan chat Facebook atau status.
2. Beritahukan pada teman Anda, bahwa komputer tersebut telah terinfeksi virus, dan segera lakukan update dan scan komputer dengan antivirus yang terupdate.
3. Jangan melakukan copy link atau melakukan pemberitahuan disertai link tersebut, karena dengan begitu Anda justru ikut menyebarkan link yang mengandung virus tersebut.
4. Jangan meninggalkan Facebook Anda dalam keadaan aktif/login, sebaiknya logout dulu hingga Anda kembali.
5. Gunakan Secure HTTP / HTTPS pada saat login Facebook, hal ini agar akun Anda tidak mudah diakses oleh orang lain di sekitar Anda.
semoga Tips Berikut bisa membantu Narablog untuk terus berhati-hati tanpa merasa Terganggu.
Thursday, September 22, 2011
Kemajuan jaman membuat semua serba mudah,semua bisa di cari di internet dari yang Positif hingga negatif semua ada,internet dewasa ini sangat akrab dengan dunia anak,anak jaman sekarang sudah paham dengan dan cendrung tertarik dengan hal-hal yang baru,namaun awas,hal ini harus di sikapi dengan bijak oleh orang tua,banyak konten-konten berbahaya yang tak layak untuk di konsumsi oleh anak, untuk itu peranan orang tua sangat penting agar tumbuh kembang anak tidak terkontaminasi oleh hal-hal yang tidak mendidik,
Berikut AKSARA memberi 9 Tips ringan yang sangat besar pengaruhnya,agar anak anda terlindungi dari pengaruh negatif internet khusunya konten-konten yang tak patut untuk di konsumsi oleh anak anda.
1. Buatlah akun dan username tersendiri untuk anak: Anak-anak harus punya akun sendiri di PC, dan memiliki username sendiri. Inilah satu-satunya cara yang efisien untuk mengawasi aktifitas apa saja yang dilakukannya di internet dan orangtua lah yang menjadi sistem administratornya.
2. Update: Software antivirus dan parental control harus tetap update.
3. Awasi situs-situs yang dikunjungi anak lewat browsing record: Jika ditemukan record yang terhapus, bisa menjadi pertanda awal jika ada yang dirahasiakan. Diskusikanlah dengan anak Anda tentang hal itu.
4. Awasi webcam pada komputer: Pastikan kamera webcam tidak terkoneksi dengan internet jika kamera tidak sedang digunakan.
5. Periksalah konfigurasi akun jejaring sosial anak: Wall Facebook adalah tempat untuk berbagi di ranah publik, sama sekali tidak ada batasan, sehingga potensial memunculkan risiko bagi keamanan anak-anak.
6. Jangan mengirimkan informasi rahasia lewat internet: Informasi yang bersifat rahasia dan pribadi tidak pernah dimintakan lewat e-mail atau chat. Demikian pula Bank, tidak pernah meminta data rekening dan nomor PIN. Hal ini sangat penting dan oleh sebab itu perlu ditanamkan kepada anak-anak.
7. Jangan membalas pesan-pesan yang bernada melecehkan: Pada situasi dimana anak mendapatkan pesan yang bernada melecehkan di internet, sampaikan kepadanya untuk tidak perlu membalas.
Karena umumnya respon reaktif seperti itulah yang diinginkan oleh pengirim. Jika kiriman pesan tersebut berulang kembali, laporkan pada pihak berwajib. Hal tersebut harus dipahami oleh orangtua.
8. Tidak semua yang ada di internet itu benar: Anak-anak harus diberitahu bahwa tidak seluruhnya dari informasi yang ada di internet berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Belakangan ini, mudah sekali mendapatkan segala hal dari internet. Itu sebabnya disarankan kepada user untuk ekstra hati-hati ketika memperoleh informasi dari internet.
9. Bukalah jalur komunikasi: Berkomunikasi secara terbuka dengan anak sangat penting untuk membahas tentang keamanan mereka. Sekaligus merupakan cara terbaik untuk mendorong anak-anak agar bersedia berbagi tentang apa yang ditakutkan, apa yang menarik bagi mereka daripada serangkaian peraturan yang menekan, dan hukuman.
uhh lega rasanya berbagi kebaikan buat semua,semoga tulisan sederhana ini bermamfaat bagi anda yang mempunyai anak dan merasa was-was terhadap pengaruh negatif dunia internet,semoga bermamfaat :-)
Tuesday, September 20, 2011
Menghadapi Test Wawancara memang bikin Gerogi,perasaan berdebar tak karuan kayak sedang falling in love,apalagi yang di hadapai test Pengalaman kerja pertama rasa gugup tak karuan sudah pasti menyerang,jika hal ini berlanjut hingga waktu Test berlangsung di pastikan Test tersebut bisa gagal,cuman gara-gara ngejawab pertanyaan gaguk,untuk ini AKSARA memberi sedikit tips Ringan buat Narablog yang akan menghadapi test wawancara kerja.agar bisa lancar dan di terima bekerja,oke langsung ke TKP
Penampilan
yang pertama adalah penampilan,pernahkah anda mendengar kata bijak "Cover tidak penting yang penting isinya"jika nasehat konyol ini anda berlakukan di saat menghadapi wawancara,ini tidak akan berguna,buatlah penampilan dalam hal ini pakaiaan anda terlihat meyakinkan alias propesional,jangan beranggapan seperti kotak cd bajakan,yang menjunjung Jargon di atas.
On Time(Tepat waktu)
jangan pernah kebiasaan jam karet,datanglah minal mungkin 20 menit sebelum menghadapi test wawancara kerja,dengan waktu segitu anda masih banyak cukup waktu buat prepare ke kamar mandi/toilet untuk menmperbaiki dandanan anda,dan melepas rasa gugup yang menyerang.
Aturlah bahasa tubuh saat memulai test wawancara berlangsung
langkah pertama memasuki ruang wawancara kerja,anda harus bisa mengatur bahasa tubuh,jangan seperti orang sedang jalan-jalan di Mall,berjalanlah secara tegap dengan kedua tangan mengibas teratur dengan bebas tanpa beban,janagn suka melihat jelalatan atau kesana kemari,kendati ruangan test seperti ruangan dalam istana,langsung menuju tempat test menghadapi pewawancara.
Kontak Mata
tips ini nggak kalah pentingnya,jangan dan jangan pernah alihkan pandangan saat test berlangsung,jangan alihkan pandangan anda saat pewencara mengaga ajukan pertanyaan wawancara kerja,selalu fokus dan jangan anggap remeh semua rencana ,mata adalah cerminanan hati anda,buat seolah mata anda seperti percaya diri tingkat tinggi.
Nah sekian dulu Tips dari AKSARA,semoga bermamfaat untuk memperoleh pekerjaan yang di idam-idamkan
Mohon tolong jangan di COPAS,kalo berminat bisa langsung menghubungi admin...
Saturday, September 17, 2011
Ada kabar mengembirakan dari Mbah google buat para Narablog yang sering menelurkan postingan berkualitas,tanpa harus di hantui ketakutan di copas oleh para narablog lainnya,semua postingan berkualitas dan tentunya cuman ada satu-satunya di blog anda akan di lindungi oleh google,google mempunyai sistem yang membuat jera para copaser sebab konten yang benar-benar asli akan di tampilkan di muka pada mesin pencarian sedangkan postingan hasil jiblakan akan di degradasi,jikalau si copaser mempunyai pagerank(PR) tinggi dan ketahuan menjiplak artikel atau konten dari sumber asli maka mbah google akan mempinalti si copaser dengan menurunkan Pagerank Blog si copaser,menyedihkan bukan..cuman gara-gara sebuah artikel yang nggak penting-penting banget malah berimbas di turunkan pagerank,sistem baru ini di berlakukan karna banyak nya pengaduan dublikat konten yang terjadi di dunia maya khususnya dunia blog,seperti yang di sampaikan oleh Ross LaJeunesse, Head of Asia Pacific Public Policy and Government Affairs Google baru-baru ini,"google menerapkan sistem Pagerank,Dengan sistem ini", kata Ross, konten yang asli akan ditampilkan dalam halaman pertama di mesin pencarian Google.
“Sistem ini memberlakukan algoritma berbagai konten, sehingga konten jiplakan akan terdegradasi oleh sistem,” ucapnya. “Konten jiplakan, dengan sendirinya akan terkena penalti, yakni tidak ditampilkan dalam mesin pencari Google."
jadi untuk saat ini berpikir kembali untuk menjiplak abis artikel atau konten dari sumber lain tanpa mencantumkan sumber atau bahkan tanpa ijin si pembuat postingan yang asli,dampak nya bukan hanya dari buruknya pandangan google terhadap kualitas konten blog kita yang berimbas kena pinalti layaknya sepakbola,bahkan lebih buruknya blog kita akan tercemar nama baiknya dan di cap sebagai blog copaser.
nah agar terhindar dari pinalti oleh mbah google, ada baiknya narablog sekalian menyimak tips sederhana dari AKSARA berikut ini
Carilah inspirasi di luar dunia maya
cara ini terbukti jitu untuk menghasilkan postingan berkualitas dan tentunya satu-satunya di dunia maya,sebab orang lain belum tentu terpikirkan untuk membuat postingan serupa,hal ini menyangkut imajinasi seseorang.tentang kehidupan si narablog itu sendiri.dengan demikain anda bisa membuat sebuah postingan yang benar-benar orisinil,dan kalu anda bingun membuat sebuah postingan atau bahkan berita yang baik,narablog bisa membaca potingan saya yang berjudul Cara membuat Sebuah Berita yang Baik
Share ilmu anda
ilmu seseorang belum tentu sama dengan orang lain,seandainya anda jenius di bidang fisika,anda bisa menuliskan rumus-rumus yang membuat orang lain geleng-geleng kepala sambil memuji kepintaran anda di bidang Fisika,atau anda seorang seniman kartun,anda bisa membuat Tutorial yang yahud guna membagi ilmu anda tersebut,bisa di bilang anda tidak pelit ilmu.
Mencoba keyword yang belum ada
jurus ini juga sering AKSARA praktekin untuk membuat postingan yang sesuai keyword,dalam hal ini keyword yang belum ada di pustaka Google,misalnya Aksara Menulis "awas pagerank turun karena copas" di search Google,dan hasil yang di peroleh tidak menunjukan keyword tersebut telah di pakai oleh narablog lainya,bisa di bilang ini judul postingan masih Original,berarti anda adalah orang pertama.hal ini sungguh di sukai Google.
Inspirasi dari buku
tips ini sangat berguna bagi yang suka baca,bisa saja ilmu dari buku yang kita baca kita tuangkan di postingan kita namun dengan syarat tidak memposting seluruh isis buku, sebab kalo itu terjadi anda bisa di kenakan hukuman pidana karna melanggar hak cipta,tips ini untuk membuat narablog dapat acuan untuk postingan bukan hanya asal tulis,tapi ada literaturnya,kalo perlu di postingan kita di terakan identitas buku yang kita jadikan acuan untuk membuat postingan,agar si Pengarang Bukau juga untung karena di promosikan gratis.
sekian dulu tips ringan dari Aksara semoga membuat Narablog sadar akan bahayanya Copas Untuk kesehatan blog anda,agar Blog anda tetap eksis dan di pandang di dunia maya,teruslah membuat postingan yang berkualisat dan tentunya orisinil,agar blog anda lebih terkenal
Ohh ya agan2 sekalian jagan di copas ya Artikel AKSARA,kalo Ngebet juga copas harap di selipin Sumbernya :-)
Thursday, September 8, 2011
H.Jakiman sw.,SP.d KETUA PGRI KOTA PEKANBARU BENDAHARA PWM |
Bagaimana pandangan bapak sebagai ketua PGRI tentang sekolah-sekolah swasta pada umumnya?
Sekolah swasta memegang peranan penting, terutama Muhamammadiyah. Muhammadiyah mempunyai obsesi untuk menghasilkan lulusan yang agamais, moralis dan intelektualis disamping itu juga mengemban organisasi misi. Ini lah yang menjadi fokus utama yang ingin dihasilkan sekolah-sekolah swasta. Pemerintah semestinya juga ikut memperhatikan sekolah-sekolah swasta jangan hanya sekolah negeri saja. Permasalahan bangsa yang timbul sekarang itu akibat kurangnya nilai-nilai moralitas.
Lalu apa maksud dari organisasi misi yang dimiliki Muhammadiyah itu pak?
Saya lihat Muhammadiyah mempunyai misi yang sangat luhur yaitu menginginkan adanya masyarakat muslim yang betul-betul di ridhoi oleh Allah. Masyarakat Islam yang sebenarnya, kalau Muhammadiyah itu diukur kebenarannya berdasarkan Al Quran dan Hadist. Sekolah, perguruan tinggi atau amal usaha lainnya sangat dibutuhkan oleh Muhammadiyah dalam rangka mencapai visinya. Oleh karena itu perguruan tingginya harus ada kegiatan yang linier ke Muhammadiyah ya perbuatan yang linier, oleh karena harus linier antara kegiatan di perguruan tinggi dengan apa yang diinginkan Muhammadiyah. Ini kan kombinasi yang bagus, jadi kalau pola Muhammadiyah kedepannya menjadi semacam primadona masyarakat itu sangat tepat karena permasalahan masyarakat sekarang adalah permasalahan intelektual, moral dan kesalehan . Hal ini sangat mendasar dan kalau tidak dibentuk dari sekarang Negara kita tidak akan pernah selesai dari permasalahan
Na, jika dilihat dari tingkat persaingan, bagaimana pula tingkat persaingan sekolah-sekolah swasta yang di kota pekanbaru ini?
Sekolah-sekolah swasta yang ada dikota pekanbaru itu memang sekarang perlu ada perhatian bersama, artinya bagaimana kita akan maju kalau seandainya sekolah swasta di pekanbaru dan perguruan tinggi masih mengandalkan banyak mahasiswa atau siswanya artinya sumber dana nya masih bergantung pada banyak ya mahasiswa.
Nah, kalau mahasiswa nya sedikit bagaimana mau maju dan akan meraih obsesi. Jadi kalau memang masyarakat menginginkan obsesi Muhammadiyah itu terealisasi atau obesesi dari perguruan tinggi swasta terealisasi dalam masyarakat marilah perhatian kita kepada tidak ada membedakan antara perguruan sekolah swasta dengan Negeri
Sejauh mana peran bapak sebagai ketua PGRI menjembatani antara sekolah- sekolah swasta dengan pemerintah?
Ya, yang pertama peranan PGRI tidak menentukan, artinya PGRI hanya sekedar sarana atau komunikator dari jeritan-jeritan pihak pendidiakan swasta. Selama ini dengan pemerintah daerah, walikota selalu audensi kepada DPR berkali-kali kita mengadakan semacam hearing , di media massa, di televisi sering kami tampilkan bahwa memang swasta itu bukan hanya sekedar pemerintah wajib membantu tapi harus betul-betul turun tangan karena swasta itu sudah menyumbang begitu besar.
Coba kita lihat berapa sumbangan swasta ketika membangun gedung mengadakan prasarana sendiri, memberikan honor kepada guru, berapa banyak guru bantu. Oleh karena itu supaya maju jangan hanya negeri saja yang dibantu dan diperhatikan, swasta juga mengolah asset bangsa. Jadi kalau swasta maju juga menjadi modal atau andil dalam asset bangsa, jadi kalau swasta hancur maka bangsa dan negara kita juga ikut”
Bagaimana peluang sekolah swasta yang dimiliki amal usaha Muhammadiyah dalam peningkatan jumlah penerimaan siswa?
Saya rasa Muhammadiyah dari sisi statistik grafiknya makin lama makin meningkat ada semacam peningkatan jumlah muridnya tentu ini merupakan dampak dari kemajuan dibidang lain. Artinya muhammadiyah sudah memperhatikan hal-hal yang sebetulnya menjadi keinginan masyarakat, apakah itu masalah kwalitasnya, moralitas dan kesalehannya. Dari sisi sarana prasarana sajalah, saya melihat sudah memiliki kwalitas cukup baik, kalau dibandingkan dengan sekolah-sekolah swasta lainnya.
Dulu sekolah Muhammadiyah itu awal nya adalah sekolah- ekolah rendahan seperti SD Muhammadiyah 1 katanya SD kandang Kambing tapi sekarang sudah menjadi sekolah yang berkwalitas. SMA muhammadiyah pada saat itu seperti apa, sekarang sudah menjadi SMA yang berkwalitas termasuk SMK dan lain sebagainya. Perguruan tinggi Muhammadiyah juga dari dulu ATOM, AKPN dan AKPER, sekarang nampaknya dari sisi fisik maupun dari sisi non fisik sudah menunjukkan kemajuan dan itu di buktikan dengan makin meningkatnya animo masyarakat kepada pendidikan Muhammadiyah. Ini sesuatu yang mengembirakan, dalam hal ini Muhammadiyah harus cepat tanggap, jangan sampai animo masyarakat yang begitu besar kepada muhammadiyah sampai dikecewakan.
Hendaknya Muhammadiyah memberikan perhatian yang sungguh- sungguh, serius dan optimal terhadap pendidikan Muhammadiyah, termasuk masyarakat juga memberikan dorongan yang , pemerintah juga demikian. Muhammadiyah kan merupakan organisasi besar yang sudah menyumbang sekian besar bagi pemerintah dibidang pendidikan oleh karena pemerintah seharusnya berapresiasi kepada Muhammadiyah, misalnya memberikan semacam bantuan, sehingga kwalitasnya semakin meningkat.
Kalau dilihat dari penglihatan Bapak selama ini sejauh mana perhatian Pemerintah terhadap sekolah-sekolah swasta yang dimiliki Muhammadiyah?
Ya, saya lihat masih berbeda perhatiannya, baik sekolah Muhammadiyah maupun sekolah swasta lainnya. Dimata mareka muhammadiyah atau bukan muhammadiyah sama saja, hanya saya menginginkan swasta yang sudah memberikan sumbangsih yang besar terhadap pemerintah memberikan atau menyikapi serta merefleksikan dengan bantuan yang sungguh-sungguh. Tidak perlu dibeda-bedakan, sebab pemerintah itu membawahi semua anak-anak bangsa apakah itu swasta dan negeri itu sama saja
Itu kalau dari segi pendidikan tingkat sekolah, nah lalu bagimana pula peluang Universitas Muhamadiyah dibandingkan Universitas swasta lainnya?
Saya sangat optimis. Optimis yang pertama dari sisi personal pengurusnya, baik dosennya, dekannya, rektoratnya memiliki kwalitas yang cukup baik. Kedua, Universitas Muhammadiyah yang baru dua tahun sudah mencapai hampir 2000 an mahasiswa. Universitas lain dua tahun baru berapa lah mahasiswanya, itu sudah merupakan prestasi yang luar biasa. Nah, hendaknya Muhammadiyah jangan hanya bangga seperti itu tapi tingkatkan lah kwalitasnya, tingkatkan perhatiaannya kepada Muhammadiyah. Sekarang perkembangannya cukup mencuat dua tahun sudah bisa ada kampus II dan saya dengar akan ada kampus III dipasir putih kemudian akan dibangun lagi ditempat-tempat lain, ini suatu langkah yang sangat tepat, saya sangat optimis sekali, saya yakin sepuluh tahun kedepan menjadi Universitas yang terbesar di kota Pekanbaru.
Sepuluh tahun ya Pak?
Ya sepuluh tahun.
Begini Pak, bapak kan juga sebagai ketua PGRI, juga sebagai Pengurus Wilayah Muhammadiyah dan juga sebagai Akademisi bagaimana memposisikan diri bapak diantara peran- peran tersebut?
Menurut saya malah sejalan itu, saya sebagai pengurus Muhammadiyah, Muhammadiyah itu akan amal yang paling besar itu pendidikan sehingga Muhammadiyah disebut gerakan keilmuan dan gerakan pendidikan. PGRI juga tentu berkisar di dalam dunia yang sejalan, saya sangat enjoy betul sehingga apa-apa yang ada pada PGRI banyak kita limpahkan kepada Muhammadiyah.
Muhammadiyah bisa bekerja sama dengan PGRI selama ini tapi sekarang masih terbatas pada sekolah-sekolah Muhammadiyah belum pada perguruan tingginya, kedepannya mungkin kita bisa bekerja sama entah dalam peningkatan kwalitas gurunya atau bagaimana mengusahakan dan mengoptimalkan pemerintah bersama-sama dengan PGRI.Oleh M Sultan
Memasuki kompleks Makam Marhum Pekan yang berada di samping Masjid Raya Pekanbaru kita akan menemukan makam-makam yang bertebaran di sekeliling bangunan makam induk. Bangunan seluas 200 meter persegi itu menjadi salah satu warisan sejarah dari zaman Kerajaan Siak Sri Indrapura. Di dalam nya ada enam makan, salah satunya adalah makam Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah yang disebut-sebut sebagai Sultan yang perintis pengembangan daerah Senapelan, selebihnya adalah makam anak beserta kerabat.
Sedangkan diluar bangunan terdapat puluhan makam, yang sebagian besar adalah makam keluarga kerajaan. Dalam waktu sebulan rata-rata ada 200 tamu yang berziarah ke makam tersebut. Pada tahun 2002 lalu, makam para Sultan tersebut baru dilakukan pemugaran dengan arsitektur bangunan yang kokoh.
Telah lebih dari dua abad yang lalu, Pekanbaru yang megah, luas dan telah meninggalkan era transisi ini adalah sebuah dusun di tepian sungai Siak. Dusun itu bernama Payung Sekaki, yang pada awalnya daerah tersebut dibuka oleh penduduk asli Senapelan untuk menjual hasil kebun pada hari tertentu dalam sepekan.
Daerah Senapelan di pimpin oleh seorang Batin, kala itu seorang Batin mempunyai dua fungsi yakni menguasai persukuan dan wilayah Senapelan. Senapelan yang saat itu menjadi pintu gerbang perdagangan karena letaknya yang strategis dan keberadaan sungai Siak memegang posisi penting. Kaum pedagang dari pedalaman (Tapung dan Minangkabau-red) bertemu dengan pedagang dari luar Senapelan. Perkembangan Senapelan sejalan dengan dan berhubungan erat dengan perkembangan Kerajaan Siak Sri Indrapura.
Bermula dari meninggalnya Sultan Abdul Jalil Alamsyah yang merupakan sultan pertama pada tahun 1745, menimbulkan sengketa kedua puteranya dalam memperebutkan singgasana. Hingga akhirnya Raja Buang Asmara yang merupakan anak pertama menggantikan singgasana ayahnya di Siak Sri Indrapura. Sementara Raja Alam menyingkir ke Johor.
Ketika menjabat sebagai sultan, Raja Buang Asmara mendapata gelar Sultan Muhammad Abdul Jalil Muzafarsyah. Sementara setelah sekian lama Raja Alam berada di Johor, ternyata Belanda ikut campur dengan membujuk Raja Alam untuk menyerang Sultan Siak Sri Indrapura yang tak lain adalah saudara tuanya.
Setelah berhasil menduduki Siak Sri Indrapura Raja Alamsyah menjadi Sultan disana dan mendapat gelar Sultan Abdul Jalil Alimuddin. Namun untuk menghindari Belanda yang terlalu ikut campur urusan kerajaan, Sultan Abdul Jalil Alimuddin memutuskan untuk menetap di Senapelan. Hingga akhirnya Senapelan menjadi pusat kerajaan Siak.
Dari berbagai sumber diperkirakan istana Siak Sri Indrapura terletak di sekitar Masjid Raya Pekanbaru sekarang. Menurut keterangan pengurus makam, istana Siak itu sudah tidak terlihat bekas-bekasnya sedikitpun. Namun di perkirakan berada di sekitar kampung Bukit tidak jauh dari perkampungan Senapelan, tidak jauh dari Masjid Raya.
Kemudian Sultan mempunyai gagasan untuk membuat pekan atau pasar di Senapelan. Sebelum sempat berkembang memasuki awal tahun 1766 Sultan meninggal dunia. Dan pengembangan pecan yang telah dirintis oleh Sultan Abdul Jalil Alimuddin di lanjutkan oleh putranya Raja Muhammad Ali yang kemudian ketika menjadi Raja bergelar Sultan Muhammad Ali Abdul jalil Muazamsyah.
Selanjutnya pada hari Selasa tanggal 21 Rajah 1204 H atau tanggal 23 Juni 1784 M berdasarkan musyawarah datuk-datuk empat suku (Pesisir, Lima Puluh, Tanah Datar dan Kampar), negeri Senapelan diganti namanya menjadi "Pekan Baharu" selanjutnya diperingati sebagai hari lahir Kota Pekanbaru. Mulai saat itu sebutan Senapelan sudah ditinggalkan dan mulai populer sebutan "PEKAN BAHARU", yang dalam bahasa sehari-hari disebut PEKANBARU.
Menjadi Ibu Kota Propinsi
Dulu Riau merupakan wilayah propinsi Sumatera Tengah, setelah melalui kongres maka diputuskan resolusi yanga kan disampaikan kepada pemerintah pusat yang isinya menuntut daerah Riau (meliputi Kabupaten Kampar, Bengkalis, Indragiri dan Kepulauan Riau) di jadikan daerah otonomi tingkat I (Propinsi).
Pada Agustus 1957 diterbitkanlah undang-undang darurta no 19 tahun 1957 dan di undangkan tanggal 10 Agustus 10 tahun 1957 dalam lembaran Negara no 57 tentang pembentukan propinsi Sumatera Barat, Riau dan Jambi. Karena mengalami berbagai kendala untuk sementara Ibukota Propinsi Riau tidak jadi di Pekanbaru tapi dialihkan ke Tanjung Pinang dengan gubernur pertama Mr SM Amin.
Hingga akhirnya pada Desember 1958melalui mendagri dikeluarkanlah keputusan no 52/1/44-45 menetapkan Pekanbaru menjadi ibukota propinsi Riau. Hingga saat ini wilayah seluas 632,26 km persegi ini terdiri dari 12 kecamatan dan 58 kelurahan (berdasarkan perda no 4 tahun 2003).
Kawasan kompleks Pemakaman Marhum Pekan yang berada di Senapelan, bersebalahan dengan Masjid Raya Senapelan menjadi saksi sejarah para pendiri Pekanbaru. Mereka adalah orang-orang yang merintis Pekanbaru.
“Kompleks makam ini adalah salah satu cagar budaya yang harus kita lestarikan, supaya kelak anak cucu kita tidak menjadi generasi yang durhaka karena tidak mengenal leluhurnya,” ujar Dadang yang sehari-hari merawat dan menjaga kompleks pemakaman tersebut.(Dari berbagai sumber) Oleh : Asrul Rahmawati
Simpul rasa
Bertikai kita dengan kata
Perih luka tanpa sayat
Tapi sakitnya penuhi diri
Kuajak kau berdendam
Supaya pedih serupa nikmat
Berterusan mengepal kebal
Sengaja kuminta duka
Sehingga rapuh tak nyempat lagi
Terbiar kalah menyerah
Terbenam di tanah
Namun setuju pun aku
Tiada engkau mencari makna
Bahwa kita perlu resah
Bukan Perayaan
Ini bukan perayaan
Sebab telah jauh dari hasrat
Kita hanya ingin pengakuan
Tentang catatan hidup
Pada tiap petik detik
Tentu bukan perayaan
Sebab kita tak senang rasa
Untuk serahkan hati
Pada hari-hari nyata
Pun aku makin jauh
Membaca bukti-bukti
Memendam mimpi-mimpi
Lekat kita hanya untuk rindu
Membuai segala kenangan
Menjadikannya tumbal hari
Sekedar membasuh puas
Sebiasa kita temukan gagah diri
Namaku Syifa, Annisa Luthfiasyifa. Mungkin orang tuaku ingin aku menjadi wanita penawar dengan penuh kelembutan. Entah kehadiranku diharapkan atau tidak, tapi aku telah hidup dan tumbuh hingga seperti sekarang. Dua hari yang lalu umurku genap 21 tahun. Ya, aku sudah besar, sudah menjadi perempuan dewasa. Dibesarkan dalam keluarga yang bisa dibilang kini hampir berantakan, membuatku lebih dewasa dari umurku yang sebenarnya.
“Sudah tidak ada lagi keteduhan yang mama rasakan sayang, mama sudah mencoba tapi benar-benar sudah tidak bisa”. Suara mama serak menjelaskan itu, tapi aku merasa tidak ada beban yang mama rasakan. Gumpalan emosiku terasa menyesak, akhirnya tangisku pecah. Sebagai anak aku tidak bisa mamaksakan kehendak orang tuaku. Mereka akan bercerai. Kelembutan tidak lagi jadi penawar, aku tidak mengerti, tapi semua makin jelas, dan waktu perceraian orang tuaku semakin dekat.
Aku baru tiba di rumah ketika papa keluar. Sudah satu tahun ini papa memang jarang di rumah. Mama bilang padaku papa sibuk urusan di luar kota. Jarang sekali aku bertemu dengannya. Dan komunikasi pun hanya lewat telepon. Itu pun aku yang menelepon karena kangen. Sikap papa dingin waktu itu. Aku menyalami papa sambil bertanya.
“Papa kemana lagi? Syifa pengen kita makan malam bersama. Kok papa jarang pulang belakangan ini?” wajah papa tetap tegas.
“Papa sibuk! Maaf papa harus pergi sekarang.” Ia pun berlalu.
“Pa, papa.....” suaraku lenyap begitu saja. Mobil itu semakin menjauh.
Malam ini ulang tahun mama. Aku telah menyiapkan kado. Kali ini aku ingin memberi mama miniatur payung. Dengan harapan mama mengerti bahwa aku ingin mendapatkan keteduhan bersama-sama seperti dulu lagi. Sudah pukul sebelas malam, mama belum pulang. Kemaren juga tidak pulang. Tapi mama janji malam ini ia akan pulang. Dalam hening aku merenung tentang keadaan keluarga kami akhir-akhir ini. Papa dan mama jarang pulang. Dan yang paling menyedihkan lagi, aku merasa papa membenciku. Papa berubah, berbeda dari papa yang aku kenal semenjak aku mengerti kehidupan dunia ini.
Tik..tik, tikkk... uawhh, aku kaget terbangun sambil melihat jam. Ah, sudah pukul tiga. Berarti mama tidak pulang lagi malam ini. Aku kecewa, tiba-tiba ingin menangis dan tidak bisa kutahan lagi. Merasa disia-siakan, dikecewakan, dan terlupakan.
“Tuhan, temani hamba dalam kepedihan sunyi yang menyakitkan ini,” ucapku lirih. Aku tidak peduli dengan berapa usiaku. Tidak ada aturan tidak boleh menangis di umurku yang sekarang.
***
“Ini syifa?” Laki-laki itu menanyaku seolah kaget dan hampir tidak percaya pada mama. “Iya mas, dia sekarang sudah besar dan sebentar lagi akan jadi sarjana,” jawab mama dengan raut muka yang terlihat senang dan bangga.
“Ayo sayang, duduk dekat mama.” Ajak mama sambil menarik tanganku.
“Ma, Syifa capek banget. Syifa langsung masuk aja ya ma. Om, permisi.” Aku berlalu meninggalkan mereka langsung menuju ke kamar. Di luar terdengar mereka masih bercerita, sesekali mereka tertawa. Sepertinya teman lama mama.
“Mama malam ini ada acara apa?” papa menanyai mama sewaktu kami lagi duduk sore di teras rumah.
“Kamu banyak tugas malam ini sayang?” Tanya papa kepadaku.
“Enggak pa, memangnya ada apa?” Aku menjawab pertanyaan papa dengan semangat. Biasanya papa mengajak makan malam di luar terus jalan-jalan dulu sebelum pulang ke rumah. Di samping kami mama terdiam. Dan aku melihat mama agak gelisah. Papa tersenyum, meraih lalu menyusut kepalaku.
“Kita makan di luar ya,” ajak papa. Aku langsung mengiyakan dengan semangat.
“Ta.. tapi pa, mama gak bisa”. Mama terlihat sangat gugup.
“Mama ada janji sama bu Andien. Malam ini dia mau lihatkan barang-barangnya. Bbi..biasssa, dia baru belanja tas-tas baru. Mama gak enak sudah janji dengannya.” Wajahnya masih menampakkan gelisah dan gugup.
“Gimana kalau pulang dari makan malam kita ke sana ma? Iya kan pa? Kita juga bisa bantu mama milih tasnya,” kataku pada mama.
“Enggak usah. Di sana rame ibu-ibu. Bu Andien kan janda. Masa papa gabung sama ibu-ibu. Mama cemburu dong” kami tertawa. Mama menolak diantar papa.
“Ya sudah kalo gitu. Lain waktu aja kita keluar. Lagi pula biar malam ini papa di rumah aja istirahat.” Sambil memberi senyuman kecil padaku.
“Mmm, ok dech pa.” Jawabku sedikit kesal.
Ketika mama sudah pergi, aku makan berdua sama papa. Kami bercerita tentang aktivitas dan kesibukan masing-masing. Menyenangkan. Keluargaku adalah keluarga yang paling bahagia sedunia kurasakan saat itu. Keluarga penuh cinta. Meski mama tidak ada bersama, tapi kami saling mengerti. Selesai makan kami nonton tv. Papa hanya sebentar dan pamit untuk tidur duluan. Aku masih nonton sendiri sampe pukul 22.00.
***
Aku bertemu laki-laki itu lagi di rumah kami. Kelihatannya mereka menceritakan hal-hal yang menyenangkan karena terdengar sesekali mereka tertawa senang.
“Tuhan, kenapa hati ini begitu resah, gundah menapakkan jejak tanya di hatiku. Entah siapa gerangan laki-laki itu. Tapi ada serpih tanya yang kian menggeliat ingin tahu. Apakah mama berselingkuh? Jangan Tuhan. Lindungi keluarga kami, jangan kau rampas kembali kebahagian yang telah kau anugerahkan pada keluarga kami,” Setelah selesai berdoa, aku langsung ke tempat tidur. Aku ingat papa, juga memikirkan tentang mama. Belakangan ini ketika papa tidak di rumah mama sering menerima tamu laki-laki itu. Entah siapa dia. Tapi mama selalu kelihatan senang setiap bersamanya. Pikiranku bingung. Ada sesuatu yang terjadi di rumah ini. Sesuatu yang aku belum tahu dan membuatku selalu penuh tanda tanya.
Esoknya, aku berangkat ke rumah Zies teman sekampusku. Dia mengundangku dan teman-teman yang lain untuk pesta rujak di rumahnya. Aku ke kamar mama mau pamitan tapi sepertinya mama sudah berangkat duluan. Di jalan aku masih teringat kejadian yang terasa ganjil akhir-akhir ini. Pikiranku kemana-mana.
***
Pandanganku terasa gelap. Tubuh terasa sangat dingin. Perlahan aku nampak bayangan putih berputar dan suara sayup-sayup. Pundakku terasa sakit, senut-senut di kepala yang amat sangat. Aku mendengar isak tangis di samping. Perlahan kubuka mataku. Aku melihat mama.
“kamu sudah sadar sayang??” Mama memegang tanganku. Aku sadar ini rumah sakit.
“Apa yang terjadi ma?” tanya ku dengan suara yang rasanya sangat sulit untuk keluar. Mama menghapus air matanya.
“Kamu kecelakaan sayang. Dua hari yang lalu. Kamu kehilangan banyak darah, untungnya.. untung… ada orang yang bersedia mendonorkan darahnya untuk kamu sayang.” Mama terlihat menyembunyikan sesuatu namun aku tidak mampu untuk menebaknya. Kepalaku masih sangat sakit sekali. Aku teringat papa, lalu menanyakan ke mama.
”Papa mana ma??” tidak kusangka mama malah makin menangis.
“Apa yang terjadi ma?” aku heran. Mama hanya menggeleng kepala.
“Papa ada urusan ke luar kota yang tidak bisa ditinggalkan, kemarin papa sudah ke sini melihatmu sayang.” Akhirnya mama menjawab juga.
Setelah dua minggu akhirnya aku diperbolehkan pulang. Anehnya aku tidak melihat papa. Dan papa juga tidak ada menelpon. Menurut mama papa sangat sibuk. Aku coba untuk mengerti walau sebenarnya ada sedikit kecewa. Seolah-olah papa tidak ingat, tidak sayang kepadaku.
Selama di rumah, laki-laki teman mama itu selalu mengunjungiku. Dia selalu membawakan makanan, buah, dan sering juga menanyakan apakah aku pengen sesuatu. Namun selalu kujawab tidak ada. Aku muak melihatnya. Siapa laki-laki ini? Mengapa dia begitu peduli? Terlintas di pikiranku, mungkinkah mama berselingkuh?. Cepat-cepat kubuang pikiran itu. Mungkin dia memang sekedar teman mama. Teman lama mama. Mungkin..!!!
Kini sudah setahun kecelakaanku. Tidak ada bekas luka yang amat berkesan. Mama mencarikanku obat terbaik. Sehingga semua bisa seperti semula lagi. Yang berubah adalah, setelah kecelakaan itu papa nyaris tidak pernah di rumah. Kadang aku melihat papa memperhatikan aku dengan raut kecewa yang tidak kupahami. Tapi cuma sebentar. Papa kemudian akan pergi lagi. Sedangkan mama semakin dekat dengan pria itu. Belakangan aku tahu namanya Hendri. Dia teman kuliah mama. Dan ternyata juga teman papa. Dia pernah bilang bahwa papa, mama, dan om Hendri berteman sejak masih SMA hingga mereka kuliah. Tapi jurusan mereka berbeda setelah menimba ilmu di universitas.
***
“Mengapa mama akan menikah dengan lelaki itu ma?” Aku tidak kuat lagi untuk tidak ambil pusing tentang keputusan mama. Aku terus mendesak mama.
“Mengapa mama ingin bercerai, mengapa papa membenciku, kenapa ada perceraian ini ma?” Aku menangis, sedih, dan hancur tercabik. Semua hal indah tentang keluargaku sebentar lagi akan tinggal kenangan. Aku kehilangan papa yang bijak, mama yang cerdas dan penyayang.
“Suatu saat kamu akan tahu jawaban dari semua ini, nak.” Jawab mama.
“Tapi kapan, kapan aku bisa tahu semua fakta dari kehancuran ini? Jawab Syifa, ma! sebentar lagi Syifa wisuda ma. Anakmu akan menjadi sarjana ekonomi termuda pada wisuda kali ini. tapi syifa tidak bisa merasa bahagia dengan keadaan seperti ini dan tidak mama, tidak juga papa, kalian sama sekali tidak peduli Syifa lagi ma..” Aku memandang mama yang tetap pada keinginannya.
Aku tidak bisa berhenti menangis. Wisudaku hari ini dikadoi perceraian orang tuaku. Aku berusaha setegar mungkin. Mama bilang tidak bisa datang, stress katanya. Aku menelpon papa, tapi tidak ada jawaban. Aku putus asa dibuatnya. Banyak sekali sms ucapan selamat dari teman-teman. Seharusnya aku bersyukur masih ada yang peduli. Ya, aku masih punya teman dan sahabat..
Sedikit mencoba menghibur diri untuk mengurangi rasa sesak di dada ini, aku menerima tawaran makan siang bareng dari Habib, temanku, di restoran yang tidak berapa jauh dari kampus. Habib terus mengajakku bercerita. Dia tahu aku sedang ada masalah. Dan dia hendak menghiburku.
“Terima kasih, telah mengajakku makan di sini.” Tidak tahu mesti bilang apa lagi, aku kembali diam. Gerrr,..gerrrr, gerrrr... hp ku bergetar, aku minta izin ke Habib untuk melihatnya, dan sms langsung kubuka. Ternyata dari papa. Aku menangis terharu sekali. “Selamat dan sukses Syifa anakku. Papa tau kamu akan selalu jadi yang terbaik. Papa bangga, pernah menjadi papamu. Maaf papa tidak bisa hadir di hari bahagiamu ini. Apapun keadaannya, kamu harus jadi Annisa Luthfiasyifa. Wanita yang penuh kelembutan, menawar pilu dengan kerendahan hati mu.“ Ku ulang sekali lagi membaca sms itu. Ada yang ganjil di sana . Papa mengatakan “papa bangga pernah menjadi papamu”. Aku tidak mengerti... aku tidak sabar lagi. Kutelpon papa, tapi tidak diangkat-angkat. Aku segera minta diantar pulang sama Habib. Dia langsung menurutiku.
Muka mama murung sekali, senyumnya sangat dipaksakan melihat aku pulang. Mama memelukku sangat erat sambil minta maaf dan mengucapkan selamat. Di atas meja, aku lihat ada amplop putih berkop pengadilan agama. Aku paham itu surat perceraian mama dan papa. Aku tidak peduli lagi. Yang ada di benakku adalah kata-kata di sms papa tadi.
“Tolong jelaskan kepadaku ma, ada apa sebenarnya? Siapa papa sebenarnya? Apa aku ini benar anak papa dan mama? Jawab Syifa ma, tolong ma, Syifa sudah cukup menderita, kebingungan dengan masalah yang ada dalam kurun satu tahun ini. Mama dan papa egois, tidak memikirkan aku.” Tangisku meledak lagi, kutatap mama dengan mengharap penjelasan.
“Tabir-tabir yang selama ini tertutup rapi mulai tersingkap kembali setelah mama ketemu lagi dengan om Hendri setahun yang lalu.” Mama melanjutkan ceritanya sambil menengadah ke plafon rumah.
“Papa mu tidak senang akan hal itu. Padahal kami dulunya sahabat. Tabir itu makin tersibak lebih besar, kamu kecelakaan dan kehilangan banyak darah. Saat itu di rumah sakit tidak ada persediaan golongan darah yang cocok denganmu nak. Karena butuh cepat, papa mu siap mendonorkan darahnya. Tapi semua itu makin menyibak rahasia yang selama ini mama jaga rapat-rapat. Darah itu tidak cocok. Waktu itu ada Hendri di sana. Dia juga bersedia memberikan darahnya untukmu, ternyata memang sesuai. Papa mulai curiga dan yakin dengan dugaannya sebelum ini. Dia minta pihak rumah sakit mengecek DNA Om Hendri dan kamu. Hasilnya seperti yang diduga.” Mama menunduk, lalu bertutur perlahan.
“Syifa, sebenarnya Hendri itu ayah kandungmu. Mama telah melakukan kesalahan dalam hidup mama. Sebelum menikah, mama dan papa pernah melakukan hal terlarang itu. Tapi mama tidak hamil. Lalu pada suatu hari Hendri datang dan mama melakukan kesalahan itu lagi. Dan dua minggu kemudian mama positif hamil. Mama yakin itu benih Hendri. Tapi dia sudah berangkat ke luar negeri. Dia melanjutkan S2-nya di Australia. Karena takut melahirkan anak tanpa ayah, mama mengatakan kepada papa mama hamil anaknya. Papamu malah terlihat sangat senang dan kami pun menikah. Maafkan mama syifa. Tapi mama sangat sayang padamu nak.” Mama terisak-isak menjelaskan itu. Sementara aku tanpa kata, tanpa tangis. Air mataku mungkin telah habis. Langit terasa akan runtuh.
Aku terduduk di pojok kamar kosku. Ya, dua minggu yang lalu sejak mama menceritakan masalah itu kepadaku, aku memutuskan untuk pergi dari rumah. Aku ngeri tiap kali teringat caraku bergaul dengan papa yang selama ini kukira ayah kandungku. Tapi aku lebih bergidik dan hancur luluh bila ingat aku anak di luar nikah. Siapa yang menyangka, anak perempuan yang pintar, cantik, cerdas, dan baik itu anak haram. Entah siapa yang ingin kusalahkan. Mereka benar-benar telah mengecewakan aku. Hari-hariku terasa sangat menyakitkan. Kalau hanya sekedar perceraian biasa yang terjadi pada orangg tuaku, mungkin aku sudah merasa baik sekarang. Tuhanku, padamu hamba berserah. Berikan jalan terbaik untukku dalam ridho mu, ya Rabb..
Namaku Syifa, aku berharap bisa menawar luka ku sendiri.
S e l e s a i.......
By, Tia Andi Setiawati
Subscribe to:
Posts (Atom)